Kebiasaan Aneh Pelajar Indonesia

Kebiasaan Aneh Pelajar Indonesia

Beberapa pelajar di Indonesia punya kebiasaan aneh seperti berikut : 

1. Saat sekolah pinginnya libur, tapi saat liburan panjang sekolah (biasanya selama 2 minggu hingga 1 bulan), mereka akan berkata “Liburan yang membosankan” atau “I started my boring holiday”. Sebenernya mau libur atau nggak sih ?

2. Beberapa siswa pinginnya pulang pagi, tapi kalau jam sekolah dikurangi (misalnya karena rapat), siswa yang tadinya pingin pulang pagi malah tetep di sekolah.

3. Ulangan = Guru sudah mengumumkan tanggal ulangan dan murid-murid menyetujuinya. Namun lihat hari-H ulangan, mereka akan berkata “Belum belajar pak” atau “belum siap” atau yang paling umum “Hari ini gak ulangan pak”. Kebiasaan berbohong seperti ini sudah mendarah daging pada murid-murid sekolah masa ini.

4. Jika sekolah diliburkan selama beberapa hari, dan ada tugas, kadang-kadang ada murid yang baru mengerjakan atau tanya PR pada malam terakhir liburan. Saya masih ingat teman saya yang menanyakan saya tentang PR pada akhir libur lebaran, tidak hanya satu, tapi dua.

5. Meskipun sudah dilarang membawa handphone, masih saja ada yang nekat membawa. DAN YANG LEBIH JELEK LAGI, GURU YANG TADINYA MELARANG JUGA IKUT-IKUT BAWA HANDPHONE. Ini ‘kan namanya melanggar peraturan yang dibuat sendiri. Guru sendiri juga tidak taat peraturan.

6. Peraturan dibuat untuk dilanggar.

7. Guru biologi yang seharusnya mengetahui kalau rokok itu berbahaya, masih saja ada yang merokok.

8. Beberapa ketua kelas yang mencari guru atau meminta tugas saat jam kosong termasuk kategori ketua kelas yang tidak disukai dan teman-teman malah melarangnya.

9. Pagi hari, kebiasaan utama adalah jika tidak sarapan biasanya menyontek PR, atau mengerjakan tugas. Seharusnya tidak ada lagi istilah Pekerjaan Rumah, harus diganti dengan Pekerjaan Murid, yang bisa dikerjakan dimana saja, termasuk di sekolah.

10. Murid-murid bertabiat jelek berkuasa di kelas sedangkan yang baik terinjak-injak.

11.  Hobi menyontek, jika tidak bawa kepekan (baca : open book, njaplak)

12.  Ngrasani guru